Elsa ![]() Bigfoots! ![]() Credits! ![]()
| Olimpiade di Jakarta part V Halo halo Bali (?) Sudah siap dengan lanjutan cerbung Elsa? Ini dia, satu..., dua..., ti..., GA
Hah! Aku terbangun dari mimpiku.
Kulihat Nurul masih duduk di ranjang bagian tengah, sementara aku masih dalam
posisi tertidur.
“Ayo, sholat shubuh dulu,” Ujar Bu
Fitri.
Kami mengangguk, kemudian mengambil
air wudhu, mukena, dan sholat shubuh. Setelah itu kami mandi, sarapan, dan
menunggu mobil. Karena babak final untuk semua bidang akan dimulai, maka Nurul,
Akbar, dan teman-teman lain yang masuk babak final diantar duluan.
Setelah pengantaran para finalis,
kami pun diantar untuk menunggu finalis-finalis tadi selesai bertanding. Karena
tempat antara final setiap lomba berbeda, maka sebagian guru menunggu di suatu
tempat. Sementara sebagian lainnya di tempat lainnya.
Kalau para murid yang tidak masuk
final menunggunya di SMA Muhammadiyah yang berada di sebelah lokasi lomba
penyisihan kemarin. Kami menunggu para finalis sambil bermain, membeli makanan,
minuman, atau gantungan kunci.
Kulihat di sebelahku, ada Latifa!
Kemudian aku memiliki ide. Aku mengambil kamera bapakku yang berada dalam tas
kecilku. Setelah itu, aku menggenggamnya. Aku bertanya kepada Latifa.
“Latifa, dimana kamu membeli soda
itu?” Tanyaku sambil menunjuk soda yang digenggamnya.
“ Soda ini di belikan i …,” Latifa yang
belum selesai menjawab terhenti karena aku menjepretnya.
Setelah itu, aku kembali menyimpan
kamera dan melihat mahasiswa-mahasiswa Muhammadiyah melakukan suatu percobaan.
Di percobaan itu ada hamsternya, lho. Entah percobaan apa yang akan mereka
lakukan karena aku memang berada di luar ruangan.
Setelah para finalis sudah selesai
berlomba, kami pun menuju Jakarta Pusat. Para guru berjanji kepada kami agar
bisa berjalan-jalan sebentar sebelum check-in.
Kami akan ke monumen nasional (Monas). Karena aku mulai lelah, aku pun
tertidur.
“Ng?” Aku terbangun dari tidur
lelapku.
“Eh, coba lihat, deh. Ada istana
presiden, lho,” Seruku sambil menunjuk-nunjuk kaca jendela.
Semua teman-temanku yang kecil,
besar, perempuan, maupun laki-laki langsung melihat ke sebelah kanan. Aku
memerhatikan taman istana yang luas, hijau, dan bersih itu. Aku juga melihat
penjaga-penjaga istana presiden. Mobil yang kami tumpangi mempercepat lajurnya.
Maka kami pun mengatakan ‘dadaah’ dahulu kepada istana presiden yang kami
lewati.
Tak lama kemudian, kami sampai di ….
Eh, ini, sih bukan monas! Tapi Masjid. Rupanya kami sholat asar dulu di Masjid
Istiqlal. Yah, enggak apa-apa, lah. Biar nanti kita dapat bermain dengan puas
di areal monas.
Setelah sholat asar, kami ke monas.
Yeay! Pertama, kami akan makan siang dahulu. Makan siang kali ini bisa dipilih
antara bakso dengan mi ayam. Aku memilih mi ayam.
Aku makan sambil mengobrol dengan
beberapa teman dari SD Muhammadiyah lainnya. Ada Latifa, Rizal Java, dan
lainnya. Kami mengobrol tentang kesan dan pesan saat di jakarta ini,
peristiwa-peristiwa saat lomba, bahkan rasa makanan masing-masing pun kita
jadikan bahan obrolan. Hahaha ….
Setelah makan, kami membeli
oleh-oleh. Aku membeli pulpen berbentuk monas, gantungan kunci monas untuk
Amel, pulpen untuk Mahesa dan Indah (teman sebangku Nurma), dan gantungan kunci
berbentuk angry birds untuk Nurma. Jika tidak kubelikan oleh-oleh, maka
Nurma akan meledak alias marah besar, lho. Hihihi ….
Setelah kami membeli oleh-oleh, kami
pun melanjutkan perjalanan. Inilah destinasi terakhir kita di Jakarta ini,
Bandar Udara Soekarno-Hatta.
BERSAMBUNG....Label: karya, sekolah, teman, tulis menulis |