Coretan Elsa
Elsa

Navigation : touch hover image



Diaries Owner Linkies Stuff

Hello peeps ! Welcome to superb blog. Happy Blogwalking :D


Bigfoots!



Credits!

basecode: Nurul AtiQah
Edit by: Elsa
Re-Edited By: Elsa
Others: Google Tumblr


Olimpiade di Jakarta part III

Halo, semuanya. Maaf, ya, Elsa enggak pernah online. Soalnya laptop hanya boleh kumainkan saat weekend. Oke, kelanjutan ceritanya....



5 Menit kemudian ….
“Hoak, aku kenyang …,” Ujar Nurul lemas. “El, makanlah bagianku,” celoteh Nurul. Aku memandangi ayam Nurul yang tersisa sedikit.
“Enggak, aku juga kenyang,” Jawabku sambil menyeruput es teh. “Aku cuci tangan dulu, ya. Kalau kalian sudah kenyang habiskan es tehnya.” Ucapku sambil bangkit, kemudian menuju sebuah washtafel.
Setelah mencuci tangan, aku melihat mejaku sudah kosong tak berpenduduk. Maka aku ke halaman depan untuk mencari mereka berempat. Di halaman depan, aku melihat Akbar dan Robby bermain game di HP. Maka aku menonton mereka bermain game dari samping.
Begitu Bu Fitri selesai membayar, kami kembali ke mobil masing-masing lalu melanjutkan perjalanan menuju Hotel.
“Eh, Latifa, coba deh lihat,” Aku menyodorkan hasil jepretanku kepada Latifa. Latifa menutup mukanya dengan cara menunduk di meja.
“Aduuh, Elsa …,” Latifa menyambar kamera kemudian menghapusnya. Aku hanya tertawa terpingkal-pingkal.
Aku dan Nurul di Hotel
Setelah Latifa mengembalikan kamera, aku menyimpannya kembali ke dalam tas. Aku melihat pemandangan di luar dari kaca. Alhamdulillah, kami semua sampai di hotel. Meskipun harus tersesat di timur kota metropolitan ini.
Bruugh!
Aku membanting diriku di kasur yang empuk ini. Kasur yang berada di sebuah ruangan hotel ini benar-benar empuk. Rasanya seperti tertidur di awan. Hmm ….
Tok, tok, tok …. Terdengar suara ketukan pintu.
“Elsa, tolong dibuka,” Ujar Nurul sambil membuka kopernya. Dia berniat sholat, kemudian mengganti baju menjadi piyama.
Aku pun menuruti suruhan Nurul kubuka pintu itu. Ternyata itu adalah ….
“Tante Angel!” Seruku. Tante Angel dan temannya, Om Wedi membawakan kami sekotak pizza. Betapa senangnya kami.
Tante Angel merupakan adik mama. Beliau bekerja sebagai dokter di Jakarta Pusat. Wah, wah, maaf merepotkan, ya, tante ….
Setelah itu, Tante Angel dan Om Wedi berbicara sebentar dengan Bu Fitri dan Pak Sugito. Sementara aku dan Nurul bersiap-siap untuk mandi, sholat, makan pizza, dan tidur. Tak lupa belajar dulu sebelum tidur. Kami akan lomba besok.
Hari minggu, hari olimpiade! Aku terbangun dari mimpi indahku. Segeralah aku sholat, berpakaian, menyiapkan barang-barang yang menurutku perlu dibawa, sarapan, dan berangkat. Aku harus menyiapkan ini semua faster than light!
“Ya ampuuun … Elsa! Kamu cepat banget makannya,” Seru Nurul sambil melahap nasi goreng. Aku hanya terkikik.
Maka sambil menunggu Nurul aku menunggu di halaman depan hotel sambil melihat pemandangan yang ada. Di sisi lain, aku juga berusaha mencari ide cerpen dengan mengamati sekitar. Untungnya, hotelnya kecil dan hanya berlantai tiga. Jadi, Nurul tidak perlu repot mencariku.
Beberapa menit kemudian, semua murid dan guru sudah menunggu di halaman depan. Begitu juga kedua mobil pengantar kami yang sudah siap mengantar kami semua. So, let’s go!
Sudah sampai ^o^)/
Akhirnya, kami sudah sampai di lokasi perlombaan, SD Muhammadiyah 08 Plus Jakarta.  Kami segera turun, kemudian mencari nomor peserta masing-masing. Singkat saja, aku yang mengikuti komputer mendapat nomor peserta E 456. Hehehe … gampang diingat, ya.
Setelah mengetahui nomor peserta masing-masing, kami diberi kalung pengenal, mengisi nama dan nomor peserta, kemudian di beri parfum. Lho? Kok parfum, El? Ya iyalah. Jakarta kan panas, jadi dapat menyebabkan bau keringat. Kalau nanti peserta-pesertanya pingsan gimana? Hehehe….
Pak Prof. Dr. Dien Syamsuddin sedang berpidato.
Setelah acara pembukaan, pembacaan ayat suci al-qur’an, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, ada seorang yang benar-benar istimewa. Dia adalah … Prof. Dr. Dien Syamsuddin, ketua Muhammadiyah se-Indonesia. Katanya, dari tiap sekolah harus ada seseorang untuk memperkenalkan dirinya dan sekolahnya.
“Ada yang mau?” Tanya Bu Fitri sambil menoleh kearah kami berempat.
Sret! Akbar, Robby, dan Nurul menunjukku seketika.
“Lho, kok aku?” Seruku.
“Kan kamu orangnya percaya diri, El,” Jelas Nurul. Tanpa pikir panjang, aku maju ke depan sambil memikirkan cerita Surat Misterius buatanku. Karena aku lumayan tinggi, maka aku berada di tengah.
Jadi, nanti mike-nya akan dioper dulu. Terus, kita menyebutkan nama, kelas, dan SD Muhammadiyah kita. Setelah selesai, kita oper kembali ke teman sebelah kita. Begitu juga seterusnya. Dari semua orang yang ada di panggung, tidak sedikit juga yang menambahkan kata ‘horas’ atau yang semacamnya.
Setelah itu, kami kembali turun ke panggung. Tidak lupa bersalaman dengan Bapak Dokter Dien Syamsuddin. Rasanya senang sekali bisa bersalaman dengan seseorang yang menjadi ketua Muhammadiyah Indonesia.
Setelah itu, sang ketua Muhammadiyah Indonesia memotong sebuah tali dengan spanduk di atasnya. Tali itu akan dipotong. Setelah dipotong, maka gulungan spanduk tadi akan terjatuh, dan terdapat tulisan ‘Selamat berlomba’. Itulah tanda pembukaan olimpiade ESMIC.
Setelah itu, kami langsung menuju ruang olimpiade kami. Aku mulai masuk bersama beberapa murid lainnya dari nusantara yang luas ini. Kami segera mengambil tempat duduk sesuai urutan nomor. Kemudian, kami dibagikan soal-soal beserta lembar jawabannya. Kami diperbolehkan mengisinya saat sudah berbunyi bel.
Teeet!

Wah, bel sudah berbunyi! Seruku dalam hati. Aku segera mengambil napas panjang, kemudian mengisi lembar jawaban sesuai soal-soal yang ada.

BERSAMBUNG....

Label: , , ,