Coretan Elsa
Elsa

Navigation : touch hover image



Diaries Owner Linkies Stuff

Hello peeps ! Welcome to superb blog. Happy Blogwalking :D


Bigfoots!



Credits!

basecode: Nurul AtiQah
Edit by: Elsa
Re-Edited By: Elsa
Others: Google Tumblr


Hari Terakhirku di SD

[DEAR DIARY]

Hari ini, hari pengumuman USM sekaligus hari terakhirku disini, di Sekolah Dasar. Aku sempat was-was, karena katanya, ada 4 orang yang tidak lulus, 2 cewek, 2 cowok. Meski aku cukup pintar di sekolah, aku was-was. Bagaimana kalau LJK-ku memanglah lecek, tak terbaca komputer, dan... DAPAT NILAI 50?

Jam 10.00 WITA, kami disuruh turun untuk mendengarkan pengumuman kelulusan. Pertama-tama, diumumkan orang dengan nilai terbaik di sekolah. Mereka adalah: Fauzi(rank 1), Ersela dan Indri(keduanya rank 2 karena nilai yang kembar), dan Yusron(rank 4, rank 3 ditiadakan). Setelah itu..., diumumkan siapa yang tidak lulus.
"Dan yang tidak lulus adalaaaah...,"
Jangan janganlah aku, Ya Allah ><
"SELAMAT, SEMUA LULUS ^^"

Apa? Semua lulus? Alhamdulillah, Ya Allaaah ^^- 

Setelah itu, aku, Indri, dan Nisa naik ke atas untuk menuju kelas kami. Katanya, mau ada pemberitahuan nilai.
"Alhamdulillah banget, ya, kita lulus," Ujarku sambil menaiki tangga.
"Iya. Eh, tapi kok kata gurunya ada yang enggak lulus tadi?" Tanya Indri masih penasaran.
"Jangan-jangan...," Aku mulai berimajinasi. "Guru-guru pada bohong. Coba ingat, tadi yang enggak lulus katanya 2 cowok dan 2 cewek, dan yang paling bagus nilainya 2 cowok dan 2 cewek. Berarti bohong, atuh,"
"Iya, ya," Gunam Nisa dan Indri mengiyakan. 

Setelah evaluasi sedikit di kelas, kami melihat nilai-nilai kami. Kulihat, nilai total 5 mapel adalah 43, 40. Tapi, kalau 3 mapel... 27, 00.

Aku langsung terjatuh. Tangan kananku menyentuh ubin, sementara tangan kiriku yang memegang handphone menyentuh dadaku.

"Elsa? Kenapa?" Sahut Indri kaget melihat tingkahku. Aku tertawa cekikikan.
"Elsa kerasukan, ya?" Tanya Nisa dan Tria, ikut kaget. Lalu, aku segera melompat dengan riang. Air mata membanjiri kedua mataku.
"Elsaaa.... Kamu kenapa, sih?" Tanya Indri. 
"Indri...," Aku menghapus air mataku. "Sebelum USM, aku dan mamaku membuat perjanjian, kalau total nilai 3 mapel USM 27 keatas, aku bakal dibelikan seratus bukuuu ^^" Sahutku senang. Bibir Nisa, Indri, dan Tria membulat.

Bu Endah, wali kelasku sudah di ruang guru. Tria dan teman-teman lain juga sudah ke lantai bawah.  Tinggallah aku, Dika, Wahyu, Indri, dan Anisa di kelas. Kita masih cekikikan di kelas.

"Eh, foto bareng, yuk. Ini kan hari terakhir kita disini ^^" Ajak Dika sambil memperpanjang tongsis miliknya. Kami mengiyakan. 
Kami berfoto bersama sebanyak-banyaknya. Lalu, aku ingat kalau mamaku akan mengajakku belanja untuk kebutuhanku di Ponpes nanti. Jadi, saat Wahyu akan menjepret, aku berteriak untuk cabut duluan. Begitu tahu, aku langsung disusul Wahyu, Indri, lalu Nisa. Baru kuketahui, Dika yang sadar dia adalah manusia satu-satunya di kelas, langsung teriak, "TUNGGUUUU" :v

Aku mencari mamaku. Rupanya, mamaku sedang berada di ruang TU, mengurus surat-surat untuk dokumen ponpes. Aku merengek-rengek untuk segera ke toko buku. Aku sudah tak sabar lagi, ingin segera kesana.

Sesampainya di mobil, mama menyuruhku memberikan kado untuk Bu Endah. Akhirnya, aku terpaksa naik lagi, deh. Alhamdulillah, Bu Endah menyukai kado itu. Setelah itu, mamaku mulai 'berburu' barang kebutuhanku di ponpes.

Malam harinya, aku meminta Dika untuk mengirimiku foto saat kita narsis bareng tadi. Beberapa menit kemudian, Dika mengirimiku keenam belas foto yang berhasil dia jepret. Aku tersentuh ketika melihat foto pertama:

Dari kiri ke kanan: Wahyu, aku, Dika, (A)Nisa, Indri
Aku mulai merindukan mereka. Aku merindukan ketika kita berkumpul, tertawa, dan berfoto bersama. Aku rindu khasnya tertawa Indri. Aku mulai rindu betapa seringnya Nisa memberiku permen pedas. Aku rindu kata-kata semangat Dika untukku. Aku rindu ketika Wahyu tertawa melihat galeri fotoku.
Tak terasa, air mataku jatuh. Cengeng sekali aku, belum satu hari aku lulus sudah menangis duluan. Aku menghapus air mataku sambil memperhatikan foto itu kembali. Itulah saat-saat terakhir kita tertawa dan berfoto bersama.
Jika suatu hari nanti kita berkumpul bersama, aku akan meminta pada Allah untuk jangan pernah membiarkan mereka pergi. Biarkanlah kita seperti ini sampai dewasa. Biarkanlah mereka disampingku, menjadi sahabatku, menjadi orang yang selalu menemani, menerimaku, dan mewarnai hari-hariku. Masa-masa bersama mereka-lah yang tidak dapat kulupakan apalagi kutinggalkan di ujung SD ini.

Label: , ,